The artikel ceritajudi Diaries
The artikel ceritajudi Diaries
Blog Article
"Itu kan sangat menggoda sehingga secara psikologi tidak merasa menghabiskan yang besar untuk judi on line."
Aransha mencontohkan, di Jerman, isu kecanduan judi daring bahkan dianalisis telah memberi beban pembiayaan tambahan bagi sistem kesehatan negara.
Uang yang dikeluarkan Dulah untuk modal judi, berkali-kali lipat lebih besar dari keuntungan yang pernah dicicipi sesaat.
Dengan pola seperti ini, utang pinjolnya bukannya berkurang, malah menjadi-jadi. Sebab, setiap kekalahannya harus ditambal dengan pinjaman di aplikasi pinjol baru karena cicilan di aplikasi pinjol lama sudah jatuh tempo dan mesti dibayar. Oni pun mulai kusut. Terbayang para penagih pinjol yang akan menghubungi keluarga atau kantornya.
"Dulu tahun 2017 Telegram pernah diblokir, ketika dia jadi sarana pertukaran informasi dan penggalangan dana untuk terorisme."
Ali mengaku jumlah pajak yang didapat dari judi tak kurang dari Rp20 miliar. Jika judi dihapuskan, maka ia hampir pasti yakin Jakarta akan kesulitan mencari dana untuk bisa meneruskan pembangunan.
"Karena setelah diusut, ternyata belum bayar uang kuliah juga kan, sekitar Rp20 juta. Masih mending kalau itu habisnya untuk kebutuhan. Tapi kan ini malah habis untuk judi slot yang gak jelas jadi apa," tuturnya.
Ia mengungkapkan kelas ekonomi rendah saat ini bisa memulai judi on line dengan modal serendah Rp 2 ribu. Demikian pula dengan kelas ekonomi atas yang bisa berjudi dengan taruhan yang besar.
Ajakan teman-temannya untuk mengalokasikan uang gaji yang dia terima setiap bulannya untuk berbisnis, yang kemudian membuat Andre memutuskan berhenti principal judi online
Dulah menyesal, hanya karena keuntungan sesaat di awal, membutakannya hingga ketagihan bermain judi on the web. Ia bahkan tak pikir panjang untuk memakai jasa pinjol dengan risiko yang tak pernah ia pikirkan.
Satu strategi baru yang sedang dirancang Kemenkoinfo, kata Usman, adalah menciptakan suatu teknologi yang bisa mencegah atau mendeteksi pada tahap awal konten-konten judi online agar tidak bisa diakses.
“Dibilang buyer saya kurang lah, focus on dari buyer itu kurang, tapi nyatanya setelah saya keluar pun mereka tetap pakai shopper saya.”
Generasi Z yang berusia 20 atau 21 tahun, misalnya, mereka bisa tergolong usia produktif untuk bekerja dan/atau sebagai mahasiswa, atau mereka tak dapat pekerjaan lantaran kurangnya penyerapan tenaga kerja, sehingga keinginan mendapatkan duit banyak juga jadi penyebab mereka terjun ke dunia judi daring karena ekspektasi tinggi akan keuangan.
) lantaran kedapatan mencuri barang milik rekannya. Makin pelik lantaran mahasiswa tersebut mengaku mencuri untuk memenuhi hasrat berjudi daring (judi on the internetceritajudi